Selasa, 03 Mei 2011

Kaum Wahhabi mencekal yang tidak sepemahaman


pada 18 Agustus 2010 jam 15:21

Ulama yang dicekal adalah Ulama Abuya, nama lengkap beliau adalah Prof. Dr. Assayyid Muhammad Bin Assayyid Alwi Bin Assayyid Abbas Bin Assayyid Abdul Aziz Almaliki Alhasani Almakki Alasy'ari Assyadzili. Sehari-hari beliau dipanggil Abuya.

Abuya lahir di Makkah Almukarramah, pada tahun 1362 H / 1943 M. Ayah beliau bernama Assayyid Alwi Bin Abbas Almaliki, seorang ulama terkemuka di Makkah Almukarramah, dan seorang mudarris (pengajar) di Masjid Alharam.

Sepeninggal sang ayah,tanggal 25 Safar 1391, Abuya ditunjuk menjadi pengajar di Masjid Alharam menggantikan sang ayah. Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan para ulama Makkah, di antaranya Syeikh Hasan Almassyath, Syeikh Muhammad Nur Saif, Syeikh Muhammad Salim Rahmatullah, Assayyid Amin Kutbi, dan sebagainya.


Ayah dan kakek beliau, adalah ketua para khatib dan da'i di kota Makkah.
Demikian juga dengan Abuya, profesi tersebut digeluti yakni sejak tahun 1971 dan harus berakhir pada tahun 1983, saat beliau dicekal dari kedudukan terhormat itu akibat penerbitan kitabnya yang berjudul; Mafahim Yajibu an Tushahhhah (Pemahaman-Pemahaman yang Harus Diluruskan),
Sebuah kitab yang banyak meluruskan paham yang selama ini diyakini oleh ulama-ulama Wahabi. Paham Wahabi sangat menguasai keyakinan mayoritas ulama Saudi Arabia dan mempunyai peran pesar dalam mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah.

Setelah pencekalan beliau dari pengajian umum dan khutbah, beliau mendedikasikan dirinya dalam pendidikan secara privat kepada ratusan murid-muridnya, dengan penekanan murid-murid dari Asia Tenggara, di kediaman di jalan Al Maliki di distrik Rushaifah Makkah.

Berikut ini kehadiran Beliau dalam undangan resmi dari pemerintahan setelah sekian lama dicekal.

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga tetap atas utusan paling mulia, junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya sekalian.
Undangan untuk ikut serta dalam Dialog Nasional kedua di Makkah al Mukarromah datang kepadaku.
Maju selangkah dan mundur dua langkah.
Inilah yang aku alami menanggapi undangan tersebut sebab aku sendiri telah lupa tentang dasar–dasar dialog dan tukar pikiran. Bahkan, aku juga telah lupa tentang tata tertib dan prinsip-prinsip seminar di dalam negeri sejak aku hanya ikut serta dalam seminar di luar negeri dan tak pernah lagi ikut ambil bagian pada seminar dalam negeri karena aku ditinggalkan dari keikutsertaan mulai tahun 1400 H.
Setelah sholat istikhoroh seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, terbukalah hati untuk menghadiri undangan yang diprakarsai oleh yang mulia, Amir Abdulloh bin Abdul Aziz tersebut dari awal hingga selesai dalam rentang waktu lima hari tepatnya pada 5/11/1424 H sampai dengan 9/11/1424 H.

Makalah pertama dalam pertemuan tersebut, selengkapnya silahkan baca pada


Wassalam

Tidak ada komentar: