Jumat, 29 April 2011

Shalat Jum'at


Allah mensyari'atkan bagi umat islam beberapa perkumpulan untuk menguatkan hubungan dan menjalin keakraban di atara mereka, ada pertemuan desa, yaitu shalat lima waktu, ada pertemuan kota, yaitu shalat jum'at dan dua hari raya, dan ada pertemuan internasional, di waktu haji di mekah, inilah pertemuan umat islam, pertemuan kecil, sedang, dan besar.

Keutamaan hari Jum'at:
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya nabi saw bersabda: ( sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari jum'at, di hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu dimasukkan ke surga, dan pada hari itu dikeluarkan darinya, dan tidak terjadi hari kiamat kecuali pada hari juma't) (HR. Muslim)([1]).

Ilmu Faraidh


(PEMBAGIAN HARTA PUSAKA)


Rangkuman Ilmu Faraidh:
1.       Pengertian  Ilmu Faraid
2.       Sebab sebab menerima warisan
3.      Orang yang tidak boleh menerima warisan
4.      Yang harus dikeluarkan sebelum warisan dibagikan
5.      Ahli waris laki-laki dan perempuan
6.      Ashobah dan ashabul furudh
7.      Aul  dan radd
8.      Akdariyah
9.      Ghorowaian

A.           Ahli Waris.
Ahli ada dua jenis lelaki dan perempuan .
1.       Ahli Waris lelaki terdiri dari.
a.      Anak laki-laki
b.      Cucu laki-laki sampai keatas dari garis anak laki-laki.
c.       Ayah
d.      Kakek sampai keatas garis ayah
e.      Saudara laki-laki kandung
f.        Saudara laki-laki seayah
g.      Saudara laki-laki seibu
h.      Anak laki-laki saudara kandung sampai kebawah.
i.        Anak laki-laki saudara seayah sampai kebawah.
j.        Paman kandung
k.      Paman seayah
l.        Anak paman kandung sampai kebawah.
m.    Anak paman seayah  sampai kebawah.
n.      Suami
o.      Laki-laki yang memerdekakan

Kamis, 28 April 2011

Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat


Alhamdulillah, salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabatnya.

Anda telah berkeluarga? Bagaimana pengalaman Anda selama mengarungi bahtera rumah tangga? Semulus dan seindah yang Anda bayangkan dahulu?
Mungkin saja Anda menjawab, “Tidak.”

Akan tetapi, izinkan saya berbeda dengan Anda, “Ya,” bahkan lebih indah daripada yang saya bayangkan sebelumnya.

Saudaraku, kehidupan rumah tangga memang penuh dengan dinamika, lika-liku, dan pasang surut. Kadang Anda senang, dan kadang Anda bersedih. Tidak jarang, Anda tersenyum di hadapan pasangan Anda, dan kadang kala Anda cemberut dan bermasam muka.

Bukankah demikian, Saudaraku?
Berbagai tantangan dan tanggung jawab dalam rumah tangga senantiasa menghiasi hari-hari Anda. Semakin lama umur pernikahan Anda, maka semakin berat dan bertambah banyak perjuangan yang harus Anda tunaikan.

Apakah Masih Ragu dgn Al-Qur'an ???

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS 2; 23)

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS 2:120)

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS;2:286)

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN




Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

 “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terangterangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar
Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)

Dari Usman bin Affan ra, katanya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(Riwayat Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari dalam shahihnya)

Diriwayatkan daripada Aisyah ra, katanya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.”

(Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka. (Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan daripada Abu Musa Al-Asy’aru ra, katanya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak  membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan dari Umar bin Al-Kattab ra, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan daipada Abu Umamah ra, katanya: Aku medengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.”
(Riwayat Muslim)

Diriwayatkan dari pada Ibnu Umar ra, dari pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Baginda
Bersabda:
“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah Subhanahu Wa ta’ala harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Abdullah bin Mas’ud ra dengan lafaz:

 “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua macam orang: yaitu orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia membelanjakannya dalam keperluan yang benar. Dan orang lelaki yang dianugerahi Allah Subhanahu Wa Ta’ala hikmah (Ilmu), kemudian dia memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya.”

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud ra, katanya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.”
(Riwayat Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi dan katanya: hadits Hasan Shahih)

Diriwayatkan daripada Abu Said Al-Khudri ra daripada NabI Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman:
 “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya.

(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, katanya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.”
(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amrin Ibnul Ash ra dari pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.”
(Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I, Tirmidzi berkata, hadits hasan sahaih)

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Anas ra bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.”
(Riwayat Abu Dawud)

Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud daripada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Bacalah Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al- Qur’an, maka berilah kabar gembira.”

Diriwayatkan daripada Abdul Humaidi Al-Hamani, katanya: “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

 (At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran – Imam Nawawi)

Memahami Huruf Pembuka Surah Al-Qur’an



”Sesungguhnya, bagi setiap kitab ada sari patinya dan sari pati kitab (Al-Qur’an) ini adalah huruf-huruf ejaannya.”

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung berbagai petunjuk bagi umat manusia (Albaqarah [2]: 2, 185; Al-A’raf [7]: 203; Fushilat [41]: 44; Al-Isra [17]: 9) dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi (QS Albaqarah [2]: 30; Annaml [27]: 62; Fathir [35]: 39; Al-A’raf [7]: 129; dan Shaad [38]: 26), agar manusia tidak tersesat dan senantiasa berada di jalan yang lurus (Alfatihah [1]: 5; Azzumar [39]: 23; Asysyura [42]: 52; Al-An’am [6]: 153; Lukman [31]: 32; Almaidah [5]: 16).

Al-Qur’an juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW bagi umat manusia. Tak ada keraguan sedikit pun dalam Al-Qur’an (AlBaqarah [2]: 2, 23; Yunus [10]: 37; Hud [11]: 17, 110; Al-An’am [6]: 114; Assajdah [32]: 2). Dan, bagi yang ragu terhadap kebenaran Al-Qur’an, Allah menantang mereka untuk mendatangkan beberapa surat atau ayat yang serupa dengan Al-Qur’an (Albaqarah [2]: 23). Dan, kendati mereka membawa sejumlah penolong (selain Allah), pastilah mereka tidak akan sanggup untuk membuatnya.

Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan. Di dalamnya dibahas berbagai hal, baik akidah, ibadah, akhlak, maupun ilmu pengetahuan lainnya, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, dan sebagainya. Andai manusia itu menulis sejumlah ilmu Allah, mereka tidak mampu menuliskannya. Karena, ilmu Allah sangat luas (Albaqarah [2]: 255; Almu’min [40]: 7; Almulk [67]: 1) dan tidak ada yang cacat sedikit pun (Al-Mulk [67]: 4). Bahkan, andaikan lautan atau samudra dijadikan tinta niscaya manusia tidak akan mampu menuliskannya kendati ditambahkan tujuh lautan lagi (Alkahfi [18]: 109, Luqman [31]: 27).

Karena itu, tak ada kitab suci yang serupa dengan Al-Qur’an. Bahkan, dalam hal bacaannya, gunung-gunung pun turut berguncang karena kebesaran dan kemukjizatannya. ”Dan, sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat diguncangkan atau bumi menjadi terbelah atau oleh karena itu orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah itu hanya Al-Qur’an saja). Sebenarnya, segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Sesungguhnya, Allah tidak menyalahi janji.” (Arra’du [13]: 31).

Bahkan, kulit pun akan gemetar dengan bacaan Al-Qur’an karena takut kepada Allah (Azzumar [39]: 23). ”Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik, (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah. Dengan kitab itu, Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan, barang siapa yang disesatkan Allah niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun.”

Al-Qur’an adalah samudra ilmu. Ia tak akan pernah habis dibahas dan digali. Keistimewaan Al-Qur’an tak hanya dari kandungan isinya yang meliputi segala hal. Dalam gaya bahasa (uslub) atau gramatika (tata bahasa)-nya, Al-Qur’an juga memiliki kelebihan.
Bahkan, dalam bidang Ulum Al-Qur’an (ilmu-ilmu yang membahas Al-Qur’an), sudah banyak dibahas oleh para ulama dan sarjana masa lalu, termasuk pada sahabat Rasulullah SAW hingga ilmuwan masa kini, yang berupaya menggali kandungan isi Al-Qur’an. Ada yang mencoba mengelaborasi dan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan, historis, bahasa dan sastra, pengkodifikasian, kemukjizatan, penafsiran, serta telaah kepada huruf-hurufnya.

Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan artikulasi tanggung jawab seorang Muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Namun, sudah berkembang kepada nuansa lain yang menitikberatkan pada studi yang bersifat ilmiah, yang memberikan kontribusi dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang melibatkan diri dalam pengkajian Al-Qur’an dengan motivasi dan latar belakang kultural atau intelektual yang berbeda-beda.

Fawatih al-suwar
Al-Qur’an, dari mana pun menggali dan memahaminya, ia selalu memberikan pemahaman yang sangat komprehensif dan menyeluruh. Baik kandungan isinya, jumlah surah, kombinasi ayat-ayatnya, maupun keseimbangan huruf-huruf Al-Qur’an, menunjukkan keistimewaan yang sangat mengagumkan antara ayat yang satu dan yang lain, mereka saling berkaitan.

Salah satu di antaranya adalah surah-surah yang dimulai dengan huruf inisial yang dikenal dengan nama ayat-ayat Fawatih al-Suwar (pembuka surah). Seperti surah yang dimulai dengan inisial huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Tha Ha, Ha Mim, Shad, Qaf, Nun, Ya Sin, Tha Sin Mim, dan sebagainya.

Al-Qur’an yang terdiri atas 114 surat, yang diawali dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih al-Suwar), di antara macam pembuka surah yang tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini adalah huruf muqaththa’ah. Surah-surah yang termasuk kategori ini dimulai dengan huruf inisial, seperti surah yang dimulai dengan huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Tha Ha, Ha Mim, Shad, Qaf, Nun, Ya Sin, Tha Sin Mim, dan sebagainya.

Menurut sejumlah pakar matematika Islam, huruf-huruf yang terdiri atas huruf-huruf alfabet (hijaiyah) ini, selain mandiri, juga mengadung banyak kemisteriusan yang belum tergali secara optimal. Karena itu, ia sangat istimewa sebab hanya ditemukan pada surah-surah tertentu dan menggunakan inisial huruf tertentu pula.

Ibnu Abi Al-Asba’ dalam kitabnya Al-Khaqathir Al-Sawanih fi Asrar Al-Fawatih membagi beberapa kategori dari huruf-huruf inisial yang membuka surah tersebut. Pertama, pujian terhadap Allah SWT yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. Kedua, yang menggunakan huruf-huruf hijaiyah terdapat pada 29 surah. Ketiga, dengan mempergunakan kata seru (ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surah. Lima seruan ditujukan kepada rasul secara khusus. Dan, lima yang lain ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah) terdapat dalam 23 surah. Kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam) terdapat dalam 15 surah.

Menurut As-Suyuti dalam Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an, pembukaan-pembukaan surah (awail Al-suwar) atau huruf-huruf potongan (Al-huruf Al-Muqatta’ah) ini termasuk ayat-ayat mutasyabihat. Karena itu, pengetahuan yang benar tentang ayat-ayat atau huruf-huruf tersebut hanya dimiliki Allah yang Maha Mengetahui. As-Suyuti memandang pendapat ini sebagai pendapat yang mukhtar (terpilih).

Ibnu Al-Munzir meriwayatkan bahwa ketika Al-Syabi ditanya tentang pembukaan-pembukaan surah, ia mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib RA. Ia berkata, ”Sesungguhnya, bagi setiap kitab ada sari patinya dan sari pati kitab (Al-Qur’an) ini adalah huruf-huruf ejaannya.”

Hal yang sama juga diungkapkan Abu Bakar Al-Shiddiq RA. Menurut khalifah pertama ini, ”Pada setiap kitab, ada rahasia dan rahasianya dalam Al-Qur’an adalah permulaan-permulaan surahnya.”

Karena itu, hanya orang-orang berakal yang bisa mengambil pelajaran. 

Wa Allahu A’lam. 
_________________
Sumber: Dialog Jum’at Harian Republika 23/8/09